Simak Tips Berikut Ini. Inilah Teknik Membuat Cerpen Yang Benar

Cerita dalam cerpen bisa terbagi ke dalam beberapa jenis. Meski demikian pada kenyataannya langkah-langkah pembuatanya adalah sama, yakni menampilkan suatu keadaan yang harus dihadapi tokoh, lalu secara perlahan muncul sebuah konflik dan membawanya kepada puncak cerita, kemudian konflik reda dan bisa diatasi dan kemudian cerita bisa dianggap selesai.

Setelah pada artikel sebelumnya telah dibahas apa itu cerpen, unsur
pembentuknya, dan juga ragam cerpen. Disini yuk kalian coba eksekusi, mulai tulis cerpen kalian. Di bawah ini ada beberapa tips-nya biar gak keliru saat menuliskannya, yuk patengin.

1. Tema. Setiap tulisan yang dibuat tentu harus memiliki arti agar hasilnya bisa dinikmati. Maka dari itu, kalian memerlukan sebuah tema yang berfungsi sebagai jembatan antara awal cerita dan akhir cerita. Intinya, apapun yang kalian tulis tidak boleh melenceng dari tema tersebut.

2. Tempo Waktu. Waktu yang diceritakan dalam cerpen biasanya terhitung pendek, hitungan hari bahkan hitungan jam. Waktu singkat ini biasanya berupa gambaran tentang satu kejadian yang dialami atau terjadi dalam kehidupan tokoh utama. Upayakan tema yang kalian angkat memuat tentang gambaran tokoh dalam waktu yang singkat ini.

 

Baca Juga:

Kiat Menulis Cerita Ala-Ala (Terbukti Ampuh, Dijamin!)

Suka Menulis? Yuk Coba Menulis Cerpen

Kenali Ragam Cerpen Sebelum Memutuskan Membuatnya

 

3. Setting. Setting dalam cerpen ini bersifat tunggal, jadi kalian harus cermat dalam memilih setting. Usahakan agar setting yang dipilih itu familiar dengan calon pembaca agar mereka pun bisa merasakan suasana cerita melalui setting yang kalian pilih.

4. Penokohan. Tokoh dalam cerita pendek sangatlah terbatas, berkisar 3-5 orang itupun hanya dikemukakan dengan sekilas saja. Jangan terlalu banyak menyertakan tokoh dalam cerpen. Dua sampai tiga tokoh rasanya sudah sangat cukup sehingga efektivitas cerita tetap terjaga.

5. Alur. Ini sangat menentukan menarik tidaknya cerita yang kalian buat. Munculkan alur yang baik di awal paragraf agar pembaca merasa tertarik dan penasaran untuk mengetahui kelanjutan cerpen yang kalian buat.

6. Baca Ulang. Jangan buru-buru mempublikasikan cerpen kalian. Baca dahulu keseluruhan cerpen kalian. Teliti benar-benar tanda baca dan bahasa yang kalian pakai. Kalau ini diabaikan, fatal bagi kalian. Bisa ada kekeliruan bahasa atau kesalahan penggunaan tanda baca sehingga dapat merubah makna cerita.

Tahapannya antara lain:

1. Pilih titik narasi sudut pandang cerita pendek. Kalian dapat menulis kisah sebagai dalam salah satu karakter (orang pertama), atau sebagai narator terpisah yang menyajikan hanya satu pikiran karakter dan pengamatan (orang ketiga yang terbatas), atau sebagai narator terpisah yang menyajikan pengalaman dan pengamatan dari beberapa karakter (orang ketiga yang maha tahu). Titik pertama sudut pandang akan mengacu pada karakter sentral sebagai ‘aku’ bukan ‘dia’ atau ‘dia’.

2. Pengembangan dan kekuatan dari sudut pandang akan menentukan jalan cerita. Sudut pandang orang ketiga akan lebih leluasa mengeksplorasi tokoh dan bagaimana penokohan berlangsung, minusnya akan sedikit kehilangan dalam proses pencarian jati diri.

3. Buat tokoh utama. Ini harus menjadi yang paling berkembang dan biasanya karakter paling simpatik dalam cerita.

4. Buat masalah, atau konflik, atau sudut kerja bagi tokoh utama. Konflik dari cerita pendek harus mengambil salah satu dari lima bentuk dasar: orang vs orang, orang vs dirinya sendiri, orang vs alam, orang vs masyarakat, atau orang vs Tuhan atau nasib. Jika kalian memilih konflik orang vs orang, membuatnya antagonis untuk melayani mereka yang protagonis maka harus ada pertentangan yang seimbang.

5. Menetapkan karakter terpercaya dan pengaturan, dengan deskripsi yang jelas dan dialog, untuk menciptakan cerita di mana pembaca akan tertarik.

6. Membangun ketegangan cerita pendek dengan memiliki tokoh yang mati matian, bahkan mengalami beberapa usaha yang gagal untuk memecahkan dan mengatasi masalahnya sendiri.

7. Menciptakan krisis yang berfungsi sebagai kesempatan terakhir bagi tokoh utama untuk memecahkan masalahnya.

8. Menyelesaikan ketegangan dengan membuat tokoh utama lolos dari masalah. Hal ini biasanya disebut sebagai klimaks cerita.

9. Memperpanjang fase resolusi, jika kalian suka, dengan merefleksikan tindakan dari cerita yang signifikan dengan karakter atau masyarakat.

Selain itu, teknik-teknik menulis cerpen yang lain:

1. Paragraf Pertama Harus Mengesankan
Paragraf pertama merupakan pembuka cerita. Usahakan buat semenarik mungkin yaitu dengan cara langsung masuk ke pokok persoalan. Jika baru paragraf awal saja sudah melenceng ke mana-mana bisa menimbulkan kebosanan bagi pembaca.

2. Menggali Suasana
Suasana dan gambaran latar cerita yang biasa saja tidak lagi menarik bagi pembaca. Buat latar yang kreatif dan mendetail. Mengambarkan kota besar dengan keramaiannya sudah tidak menarik lagi. Kaitan suasana hati dalam membentuk sebuah latar, itu memberi kesan pembaca merasa tersentuh.

 

Baca Juga:

Jangan Sampai Kelupaan. Unsur-unsur Pembentuk Ini Harus Ada Dalam Sebuah Cerpen

Mengesankan! Ini Dia Asal Muasal Cerpen Hingga Mendewa di Indonesia

Jangan Salah, Membaca Cerpen Ternyata Bermanfaat Lho. Ini Dia Manfaatnya!

Lengkap! 15+ Pengertian Cerpen Menurut Ahli

 

3. Gunakan Kalimat yang Efektif
Kalimat efektif difungsikan langsung tertuju kepada pembaca. Dengan kalimat efektif pembaca lebih mudah memahami setiap bagian cerita mulai awal hingga akhir. Bukan cuma kalimat yang harus efektif saja, kekayaan kosakata penting dimilki seorang penulis cerpen supaya tulisan yang dibuat tidak terkesan membosankan.

4. Menggerakan Tokoh
Di setiap cerpen pasti selalu ada tokoh entah itu pengandaian manusia, hewan, maupun yang lainnya. Tokoh-tokoh dalam cerita harus bergerak secara dinamis sehingga terasa seperti kehidupan sehari-hari.

5. Fokus Cerita
Di cerita pendek fokus cerita harus berpusat pada satu persoalan pokok.

6. Gebrakan Akhir
Cerpen biasanya berakhir ketika persoalan sudah dianggap selesai. Berilah gebrakan yang membuat pembaca melongo dan terpana. Tentunya, itu kembali lagi kepada si pembuatnya karena kapan cerita itu selesai ditentukan dan dikehendaki sendiri oleh yang membuatnya.

Ayo terapkan dalam cerpen kalian. Selamat mencoba.

Penulis: Andro Satrio SG

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com

HENRY

Event Hunter Indonesia

Hai Kak..
Ada yang bisa Henry bantu ?